Risen – Game Menghadapi Tantangan & Menciptakan Jalan Sendiri
Kisah Risen berlangsung di sebuah pulau terpencil bernama Faranga yang terisolasi dari dunia luar. Pulau ini dihuni oleh dua kelompok utama: The Inquisition dan sekelompok bandit yang dipimpin oleh Don Esteban. Kedua faksi ini bersaing untuk memecahkan misteri reruntuhan kuil kuno di Faranga.
Kamu akan berperan sebagai karakter yang baru saja terdampar di pulau Faranga, memulai petualangan untuk bertahan hidup. Sepanjang perjalanan, akan bertemu banyak karakter, termasuk anggota kedua faksi, dan menghadapi berbagai pilihan yang mempengaruhi alur cerita dan hasil akhir permainan. Pulau Faranga juga dipenuhi makhluk-makhluk berbahaya seperti monster laut, goblin, dan undead. Pemain akan menemukan kekuatan magis yang dapat digunakan untuk melawan monster dan musuh lainnya.
Bagaimana perjalanan protagonis Risen ini akan berlanjut?
Gameplay Risen
Sama seperti konsep RPG tradisional pada umumnya, Risen adalah game yang berfokus pada pengembangan karakter melalui peningkatan atribut dan kemampuan (skill/ability) yang dicapai dengan menyelesaikan berbagai quest yang mendukung alur ceritanya. Namun, sebagai RPG dari 14 tahun yang lalu, Risen memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang membedakannya dari RPG modern saat ini.
Yang menarik adalah bagaimana Risen mengembangkan sistem yang memungkinkan pemain bebas memilih cara untuk menyelesaikan quest. Sebagian besar quest dalam game ini memiliki berbagai pendekatan penyelesaian yang harus ditemukan oleh pemain sendiri. Kadang solusinya mudah terlihat, tetapi di beberapa kasus, opsi penyelesaian baru muncul setelah menyelesaikan quest sampingan atau berinteraksi dengan NPC tertentu.
Pendekatan ini menambah dinamika dalam menyelesaikan quest dan mendorong pemain untuk menjelajahi berbagai solusi daripada terpaku pada satu pilihan. Selain itu, game ini membebaskan pemain untuk menyelesaikan quest tanpa harus berpihak pada moral tertentu. Hal ini memungkinkan pemain untuk menimbang opsi yang ada, mempertimbangkan manfaat yang akan diperoleh, dan membuat keputusan secara lebih fleksibel.
Selain itu, Risen menawarkan sistem aksi dan konsekuensi yang menarik, di mana peralatan seperti armor tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan statistik karakter tetapi juga mencerminkan keputusan-keputusan yang diambil sepanjang permainan. Armor yang dikenakan menunjukkan apakah pemain mendukung The Inquisition atau bergabung dengan para Bandit, dan ini memengaruhi reaksi NPC di pulau tersebut. Beberapa NPC mungkin mengagumi armor tertentu sebagai tanda pencapaian, sementara yang lain mungkin merasa jijik melihat tindakan yang dilakukan untuk memperoleh perlengkapan tersebut. Sistem-sistem ini memberikan kedalaman narasi yang mengingatkan kita pada RPG klasik, sebuah kompleksitas yang semakin jarang ditemukan di RPG modern.
Namun, sebagai game yang dirilis kembali setelah 14 tahun, Risen tentunya membawa beberapa masalah yang ada sejak dulu. Salah satu kelemahan utamanya adalah kontrol yang kaku, menunjukkan usia game ini, apalagi dengan minimnya opsi untuk mengganti tombol kontrol. Selain itu, sistem pertarungan Risen lebih menekankan keterampilan mekanik pemain ketimbang kekuatan peralatan karakter. Hal ini terjadi karena keterbatasan teknis pada masanya, sehingga pertarungan bergantung pada keahlian pemain secara langsung. Meski mungkin tampak kaku dibandingkan game modern yang lebih halus, tantangan ini justru memberi daya tarik tersendiri bagi para penggemar game klasik.
Tampilan Visual dan Audio
Dari sisi visual, port Risen ini tidak menunjukkan banyak peningkatan, mempertahankan kualitas grafis yang serupa dengan versi aslinya. Meski terdapat opsi performance, perubahan yang ditawarkan dalam hal kualitas visual maupun performa tidak terlalu signifikan. Framerate tetap mulus dan stabil, apa pun opsi yang dipilih—sesuatu yang tidak mengherankan mengingat ini hanya versi Remastered.
Hal serupa terlihat pada audio; tidak ada peningkatan berarti dalam kualitas sulih suara, atmosfer, atau musik latar. Audio dalam game ini terasa biasa saja dan tidak menonjol dalam aspek tertentu, sesuai ekspektasi.
Secara keseluruhan, Risen tetap menjadi RPG yang mempertahankan elemen-elemen tradisional, mengingat game ini pertama kali dirilis pada 2009. Meski begitu, hal ini bukanlah kekurangan, karena Risen masih memberikan pengalaman RPG yang unik dan menyegarkan pada 2023, dengan sentuhan elemen klasik yang kini jarang ditemui di RPG modern.