Rekomendasi Restoran Terbaik Indonesia

Informasi Menarik Restoran Terbaik Indonesia

Game

Capcom Merilis Kembali Monster Hunter Stories Remastered

Pada era modern, Monster Hunter menjadi salah satu franchise unggulan Capcom untuk menghasilkan pendapatan. Berkat basis penggemar yang besar dan setia, Capcom terus melakukan inovasi. Salah satu inovasi uniknya adalah menciptakan game Monster Hunter dengan formula mirip Pokemon pada tahun 2017, dirilis untuk Nintendo 3DS dengan judul Monster Hunter Stories. Namun, karena dirilis di penghujung masa Nintendo 3DS, banyak yang mungkin belum sempat memainkannya.

Pada 2021, sekuel Monster Hunter Stories dirilis untuk Nintendo Switch dan PC dengan respons positif. Banyak gamer meminta Capcom merilis ulang seri pertama yang sulit diakses. Akhirnya, setelah tujuh tahun, Capcom menghadirkan versi Remastered dari Monster Hunter Stories untuk PS4, Switch, dan PC, membuatnya lebih mudah diakses oleh gamer global.

Apa saja pembaruan yang hadir dalam versi Remastered ini?

Story dan Gameplay Monster Hunter Stories Remastered

Cerita dimulai di desa Hakum, tempat para Riders berkumpul. Tokoh utama, Lute, bersama teman-teman masa kecilnya, Lilia dan Cheval, pergi ke hutan untuk mencari telur monster. Saat menemukan sebuah telur di sarang, mereka melakukan ritual menggunakan batu sebagai simbol persahabatan, dan tak terduga, telur itu menetas menjadi Rathalos. Penduduk desa terkejut karena telur bisa menetas tanpa Kinship Stone, dan pada saat yang sama, desa diserang penyakit misterius bernama Black Blight.

Setahun kemudian, setelah peristiwa Black Blight, Lute telah menerima Kinship Stone dari Kepala Desa Omna untuk menjadi seorang Rider. Sementara itu, Lilia dan Cheval sudah meninggalkan desa untuk menjalani takdir mereka masing-masing. Seekor kucing aneh bernama Navirou muncul dan ingin bergabung dengan Lute dalam petualangannya. Kini, Lute siap menghadapi dunia luar dan segala tantangan yang menantinya.

Monster Hunter Stories merupakan game RPG yang berlatar di semesta atau dimensi para Monster Hunter, namun dengan pendekatan dan formulasi yang berbeda. Jika game Monster Hunter biasanya berfokus pada perburuan monster dan mode multiplayer, game ini lebih menekankan pengalaman single-player yang diperkuat dengan cerita. Pemain berperan sebagai seorang Rider yang dapat mengumpulkan berbagai jenis monster dengan mencuri dan menetaskan telur dari sarang monster.

Sebelum memulai petualangan, pemain bisa membuat karakter, memilih jenis kelamin, mengubah penampilan seperti mata dan rambut, serta memberi nama. Karakter tersebut, bersama kucing bernama Navirou, akan berpetualang untuk mengumpulkan monster dan menyelesaikan berbagai tugas.

Adventure, Monster, Battle System

Petualangan dalam Monster Hunter Stories menggunakan sudut pandang kamera orang ketiga, mirip dengan serial Monster Hunter lainnya. Seperti game JRPG pada umumnya, kamu akan menyelesaikan berbagai quest sepanjang permainan. Ada dua jenis quest: Story Quest, yang melanjutkan cerita utama, dan Subquest, misi opsional yang memberi EXP, uang, dan hadiah item tambahan. Subquest biasanya berupa tugas sederhana seperti mencari item atau mengalahkan monster dan bisa diambil dari papan pengumuman atau warga dengan tanda seru di atas kepala mereka.

Dalam World Map, kamu bisa menjelajahi peta untuk mengumpulkan item, menambang bijih, atau melawan monster. Bersama Navirou dan Monsties (monster yang bisa kamu tunggangi), kamu memanfaatkan kemampuan spesial mereka, seperti melompat tinggi, menemukan item tersembunyi, atau memanjat. Untuk mempermudah eksplorasi, game ini menyediakan fitur Fast Travel yang disebut Catavan, yang bisa diakses secara gratis di berbagai titik yang telah diaktifkan.

Dalam Monster Hunter Stories, tidak semua monster bisa dijadikan Monsties (partner monster). Berbeda dengan Pokemon, di mana monster bisa ditangkap dengan Pokeball, di game ini kamu harus mencuri telur dari sarang monster sebelum menetaskannya untuk dijadikan partner. Proses mencuri telur bisa cukup menantang.

Di World Map, kamu bisa memasuki sarang monster yang muncul secara acak. Dalam setiap upaya, kamu hanya bisa mengambil satu telur dengan corak yang juga acak. kamu bisa mencoba beberapa kali untuk menemukan telur dengan corak yang diinginkan, tetapi jika tidak beruntung, induk monster mungkin akan menyerang. Setelah berhasil mencuri telur, kamu harus menetaskannya di desa Hakum. Monster langka dan kuat hanya bisa didapatkan dari sarang emas, yang lebih sulit ditemukan.

Dalam Monster Hunter Stories, pertemuan dengan monster tidak terjadi secara acak, melainkan terlihat di layar. Setelah kamu menyentuh monster, permainan berpindah ke medan pertempuran dengan sistem Turn-Based seperti pada seri Pokemon.

kamu akan bertarung bersama satu Monsties pilihan, dan bisa menggantinya selama pertempuran. Monsties yang tidak aktif tetap mendapatkan EXP. Monsties menyerang otomatis berdasarkan kecenderungan tipe serangannya, tapi kamu bisa memberi perintah khusus jika diperlukan.

Pertarungan menggunakan tiga tipe serangan dasar — Power, Technique, dan Speed — yang berfungsi seperti sistem batu-gunting-kertas: Power dapat mengalahkan Technique, Technique bisa mengalahkan Speed, dan Speed dapat mengalahkan Power. Sistem ini berlaku saat dua karakter saling menyerang dalam fase Head-to-Head. Ada juga mekanisme Weapon Combos yang aktif ketika serangan dilakukan dalam urutan tertentu, memberi daya rusak ekstra.

Rider menggunakan salah satu dari empat kategori senjata: Great Sword, Sword & Shield, Hammer, atau Hunting Horn. Jika kombinasi serangan berhasil dilakukan, seperti Power-Power-Technique, sebuah kombo terjadi untuk meningkatkan kerusakan.

Monsties juga bisa ditunggangi saat Kinship Stone mencapai level tertentu, yang terisi melalui kemenangan dalam fase Head-to-Head. Ketika ditunggangi, Rider dan Monsties berbagi health bar, dan dapat melancarkan serangan spesial. Jika health bar habis, Rider akan terpisah dari Monsties.

Terkadang, pertarungan melibatkan Quick Time Events seperti Power Clash atau Air Showdown, yang memerlukan input tombol cepat untuk menghasilkan kerusakan tambahan dan mengisi Kinship Stone.

Dengan melemparkan item Paintball, monster terkadang akan mundur ke sarangnya setelah pertarungan. Dalam kondisi ini, kamu bisa menyelinap ke sarang dan mencuri telur mereka untuk dijadikan partner.

Salah satu daya tarik utama dari game Remastered adalah peningkatan visual yang signifikan. Dalam versi Remastered dari Monster Hunter Stories, Capcom berhasil memperbarui tekstur lingkungan, model karakter, dan monster, sehingga terlihat lebih tajam dan relevan dengan standar modern. Performa game juga mengalami peningkatan, memberikan pengalaman bermain yang lebih optimal. Namun, animasi karakter seperti berlari, menyerang, dan cutscene masih terasa kaku, menunjukkan tanda-tanda usia game ini.

Di sisi audio, perombakan besar juga dilakukan, terutama dengan penambahan sulih suara penuh dalam bahasa Inggris dan Jepang, yang membuat cerita lebih imersif dibandingkan versi 3DS yang sebelumnya kurang jelas. Musik dan efek suara tidak banyak berubah, hanya sedikit disesuaikan agar terdengar lebih jernih.

Melihat game ini lahir kembali dalam bentuk Remastered memberikan kesenangan tersendiri. Dengan visual dan performa yang ditingkatkan, pengalaman bermain jauh lebih menyenangkan. Tambahan fitur Museum, yang berisi koleksi ilustrasi dan musik, juga menambah nilai nostalgia.

Versi Remastered dari Monster Hunter Stories adalah versi terbaik yang bisa dinikmati di platform generasi terbaru. Pembaruan visual dan audio menambah daya tarik, bahkan jika kamu sudah

memainkannya di Nintendo 3DS. Bagi yang belum familiar dengan semesta Monster Hunter, game ini merupakan pintu masuk yang tepat dengan mekanik yang sederhana, karakter menarik, dan banyak variasi monster untuk dikoleksi, menjadikannya ramah bagi pemula.